.jpg) |
| Ilustrasi/int |
Tampak hadir dalam kampanye akbar Partai Demokrat itu, di antaranya Ketua DPD Partai Demokrat, Mohammad Jafar Hafsa, yang kembali jadi caleg DPR RI, dan caleg DPR RI lainnya, M Nasyit
Umar, Nurhani Sirajudin, Andi Erwin, dan Andi Nurhidayah.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin, dalam orasinya, mengemborkan sejumlah program dan keberhasilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di antaranya Program Keluarga Harapan,
tunjangan sertifikasi guru, raskin, PNPM, dan terakhir Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dia menjelaskan, Partai Demokrat adalah partai yang membawa kesejahteraan rakyat. Alasannya, keberhasilan SBY itu dirasakan langsung oleh masyarakat. Dalam orasinya tersebut, Ilham Arief Sirajuddin pun memperkenalkan satu persatu caleg DPR RI kepada massa yang hampir memenuhi seperempat
luas Lapangan Gelora Massa yang berada tak jauh dari Benteng
Balangnipa.
Usai berorasi, saat ditemui di sisi panggung, Ilham menjelaskan, keberhasilan SBY sebagai presiden itu, karena program yang digelontorkan, itu langsung dirasakan masyarakat, dan masyarakat pun
tidak dapat memungkiri hal itu.
Selaku Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, kata Ilham, ia optimis perolehan suara Demokrat di Sinjai sangat signifikan. Hal itu, jelas dia, Karena salah satu basis Demokrat di Sulsel adalah Sinjai. " Apalagi,
Sinjai dipimpin oleh bupati dari Partai Demokrat, tentu ini berpangaruh sangat signifikan masyarakat untuk memilih Demokrat,"ujarnya.
Panwaslu Sayangkan Pelibatan Anak dalam Kampanye
Kampanye akbar Partai Demokrat, berdasarkan hasil pemantauan terdapat puluhan anak di bawah umur tampak hadir dalam kampanye itu, bahkan mereka pun mengenakan baju kaos yang bergambarkan SBY dan Arie Sirajuddin dan lambang Partai Demokrat.
Ketua Panwaslu Kabupaten Sinjai, Andi Muh Rusmin, menjelaskan, dari hasil pemantauannya memang terjadi pelibatan anak-anak di bawah umur secara massif dalam kampanye yang digelar di Lapangan Gelora Massa.
Tetapi,kata dia, pelibatan anak di bawah umur menjadi bahan masukan untuk dievaluasi. Apalagi dalam perundangan undangan terkait pemilu tidak diatur secara detail terkait pelibatan anak di bawah umur
tersebut."Kita berusaha akan disandingkan dengan undang-undang perlindungan anak. Ini evasluasi di hari pertama, 20 hari ke depannya, pelaksanaan kampanye berharap tidak ada lagi melibatkan anak-anak karena jangan sampai kampanye ini menjadi ajang eksploitasi anak di bawah umur,"ujar
dia.
